Senin, 04 Mei 2015

Apa itu investigasi?

Kemarin, saya secara tidak sengaja menonton sebuah tayang berita yang diberi embel-embel 'investigasi'. Iyap, saya tidak sengaja menonton, karena hari itu saya sedang capek luar biasa dan tiduran di depan televisi yang menyala. Dan televisi sedang menyiarkan chanel program tersebut.

Okay, sebelum membahas lebih lanjut, saya katakan ini program berita karena berada di bawah divisi berita stasiun televisi itu ya.

Ada hal yang membuat saya berpikir mengenai program berita investigasi tersebut. Pertanyaan terbesar saya ada "kenapa hampir selalu di setiap penayangan program berita investigasi ini, membahas soal makanan berbahaya?". Saya bilang hampir selalu ya, karena setiap saya tidak sengaja menonton tayangan ini, program ini selalu mengangkat makanan berbahaya. Entah tema apa yang diangkat ketika saya tidak menonton.

Pertanyaan itu selalu menggelitik pikiran saya. Sebegitu banyakkah makanan berbahaya yang dicampur boraks, pijar, dll? Atau mungkinkah pengertian investigasi televisi tersebut adalah makanan yang berbahaya? Karena tema yang diangkat selalu makanan berbahaya. Minggu ini membahas bubur ayam yang menggunakan ayam sisa, minggu selanjutnya membahas mie yang dicampur boraks, lalu minggu berikutnya membahas cendol boraks.

Serius, saya gak paham dengan tema berita mereka yang sama melulu. Kecuali mereka menggunakan nama program "investigasi makanan" saya gak akan punya pertanyaan seperti ini.

Mereka punya nama program yang melingkupi berita secara global. Jadi menurut saya mereka harusnya tidak melulu membahas makanan berbahaya.

Kalau mau merujuk pada pengertian berita, berita ada sesuatu yang penting dan perlu diketahui oleh masyarakat luas. Well, info mengenai makanan berbahaya memang perlu diketahui masyarakat, tapi tidak secara terus menerus dong diangkat dengan tema yang sama. Itu malah akan menakut-nakuti masyarakat.

Seorang teman saya pernah menulis di media sosial yang isinya kurang lebih dia mengatakan makanan iniada boraks, makanan itu ada pijer, minuman pun pake zat kimia, lalu kita makan apa. Menurut saya, hal ini mulai menimbulkan ketakutan di masyarakat akan makanan. Padahal berita bertujuan bukan untuk menakuti, tapi menginfokan.

Ada lagi yang menggelitik pikiran saya. Dengan label program yang investigasi ini, kenapa program berita ini tidak mengangkat sebuah berita yang jauh lebih besar dalam kemasan investigasi? Misal membuat berita investigasi prostitusi di dunia maya, kasus penangkapan novel baswedan, kasus marry jane, atau kisruh antara kpk dan polri.

Investigasi tidak melulu soal makanan berbahaya. Investigasi adalah soal bagaimana sebuah berita menyajikan informasi lebih mendalam mengenai suatu masalah.

Kenapa makanan yang lebih sering diamgkat? Karena lebih cepat untuk memproduksi berita investigasi seperti itu? Menurut saya bukan begitu sebuah investigasi. Sebuah investigasi harus bisa menyajikan sebuah sebab terjadinya suatu peristiwa, membahas dan menggali lebih dalam informasi yang berkaitan dengan hal tersebut dengan berbagai sumber, menjawab tuntas semua pertanyaan masyarakat tentang hal tersebut. Lama produksinya? Iya. Tapi itulah yang akan dicari masyarakat, sebuah berita secara lengkap, mendalam dam dari berbagai sudut pandang.

Well, saya menulis ini hanya untuk melepaskan apa yang ada di kepala saya karena saya cukup muak dengan berita investigasi yang menyajikan berita makanan boraks lengkap dengan cara pembuatannya. Kalau bagi saya sih dengan berita itu malah bisa bikin orang-orang mengikuti carabtak terpuji itu untuk berjualan haram begitu.

Dan saya menulis ini karena kesel juga karena ketika berita marak dengan kasus prostitusi online dan narkoba, si program masih aja kalem ngebahas makanan boraks.

Semoga deh ya nanti program itu gak akan melulu ngebahas tema yang sama: makanan boraks ato basi mulu. Karena gak cuma itu info yang perlu dan diinginkan masyarakat.

Selasa, 27 Januari 2015

Perhatikan Kandungan Suplemen Dietmu



Memiliki badan bagus, langsing, dan menarik, menjadi impian bagi para wanita. Mereka seolah berlomba untuk menurunkan berat badan demi mencapai berat badan ideal. Tak main-main, para wanita ini bahkan rela melakukan diet ketat demi mencapai impian memiliki badan ideal. Mulai dari diet mayo hingga diet karbo.

Salah satunya Aprilia, mahasiswa sebuah universitas negeri ini melakukan diet dengan mengatur pola makan demi mengurangi berat badannya. Sejak beberapa bulan lalu, Aprilia mulai mengurangi porsi makannya dan tidak makan berat setelah jam 6 sore. 

“Pola makan aja sih yang dijaga, dikurangi juga jangan sampai berlebihan. Paling sama minum susu nutrisi,” ujarnya.

Tak hanya dengan mengatur pola makan, beberapa wanita bahkan tergiur dengan aneka pil pelangsing yang dijual bebas di pasaran. Mulai dari toko-toko pinggir jalan hingga online, pil pelangsing ini dijual bebas dengan harga yang cukup terjangkau. Para penjual saling klaim bahwa pil pelangsing yang mereka jual bisa menurunkan berat badan hingga 20kg dalam waktu satu bulan.

Rupanya, pil pelangsing ini memberikan efek bagi peminumnya. Hilang nafsu makan, sering buang air kecil, hingga haus terus menerus biasanya sering dirasakan saat seseorang mengkonsumsi pil pelangsing. 

Menurut Esti Nurwanti, nutritionist Kalbe, konsumen perlu mencermati unsur tambahan yang terkandung di dalam pil pelangsing. Biasanya, pil-pil ini ditambahkan dengan zat sibutramin yang mampu menekan nafsu makan ketika meminumnya. Untuk efek jangka panjang, rupanya zat ini dapat memicu sistem saraf simpatik sehingga meningkatkan denyut jantung yang membuat tekanan darah juga meningkat. 

“Selain itu juga perlu dicermati adanya efek seperti mulut kering, sakit kepala, gangguan pencernaan atau diare, keringat berlebih, sering kencing. Hal-hal ini merupakan tanda-tanda dehidrasi yang sangat berbahaya,” jelasnya.

Tidak hanya pil pelangsing saja yang perlu diwaspadai penggunaannya, produk minuman nutrisi yang juga mulai marak di masyarakat pun perlu diperhatikan.  Esti mengatakan jika hanya mengkonsumsi susu atau produk tertentu, maka badan akan kekurangan zat gizi penting lainnya. 

Produk yang diklaim memiliki kandungan tinggi serat juga perlu dicermati karena bisa mengakibatkan badan mengalami defisiensi gizi bila dikonsumsi jangka panjang. Kekurangan gizi seperti vitamin dan mineral dapat menyebabkan metabolisme tubuh tidak berjalan optimal.

“Jika metabolisme tubuh tidak berjalan optimal, maka kemampuan tubuh untuk membakar lemak juga kurang sehingga berat badan cenderung akan bertambah,” tutur ahli gizi yang juga dosen di Perguruan Alma Ata Yogyakarta ini.

Karena itu, penggunaan suplemen seperti ini perlu diimbangi dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup. Tujuannya agar badan tetap mendapatkan gizi serta mencegah sindrom yoyo atau berat badan naik dan turun secara mendadak. 

Gampang kan untuk diet sehat. Jadi, masih mau diet sembarangan?

Minggu, 25 Januari 2015

Nyasar!

Lima dari sepuluh perjalanan gue mengarungi Jakarta hampir dipastikan nyasar. Jalanan yang paling gak bikin gue nyasar adalah dari rumah gue ke rumah bude dan itupun hanya satu kali angkot. Sisanya, gue harus berpatokan sama google maps. Waze? Gak mempan, tetep berujung nyasar. Oh satu lagi bala bantuan gue: nanya-nanya orang.

Perjalanan nyasar gue yang paling parah adalah pas punya niat mulia ke nikahan Iken di Tangerang. Sebagai teman yang baik, begitu Iken bilang mau nikah dan kasih undangan, gue langsung dong merencanakan untuk dateng ke nikahan Iken, di Tangerang. Well, gue gak tau Tangerang. Gue ke Tangerang kalo ke bandara doang. Itu pun naik damri, dan tidur di jalan. Jadi tau-tau udah sampe aja di bandara.

Si Iken udah mewanti-wanti gue dan Anbel untuk naik kereta ke Tangerang dan kasih rute angkot. Nyatanya, pas hari H, gue sama Anbel naik motor. Make up udah full, baju udah kece, dan kita memutuskan naik motor ke Tangerang. Bukan karena kita anaknya geng motor banget, tapi karena kita gak tau stasiun mana yang nyediain parkiran untuk motor. Jadi keputusan naik-motor-ke-Tangerang ini diambil setelah singgah ke stasiun Manggarai dan Sudirman gak ada parkiran motor.

Maka dengan kesotoyan kita, berangkatlah. Anbel bilang, untuk sampai Tangerang kita harus lewat Ciputat. Gue yang ga tau jalan dan sebagai pembonceng, iya aja. Sampe ciputat, kita bertanya nama jalan sesuai yang tercantum di undangan, ke pak polisi yang lagi nilang orang. Untungnya si bapak gak ikutan nilang gue, dan langsung kasih arah jalan.

Karena gue suka bego soal beginian, gue laporan langsung ke anbel kalo kita harus lewat flyover lurus terus sampe ketemu McD dan belok kanan. Dan ternyata, jalanan yang kata pak polisi itu deket, ternyata lumayan jauh. Ini yang kadang suka gue ga ngerti, ukuran jauh-dekat ternyata tergantung masing-masing orang.

Dan jreng jreng, alamat yang ditunjukin pak polisi itu, mmmm bener sih sesuai nama jalan, tapi mmmm itu perkampungan, sedangkan rumah Iken perumahan.

Gue keluar masuk gang sama Anbel dan gak ada janur kuning ato tanda-tanda orang nikahan. Sampe akhirnya gue liat undangan lagi dan saat itu gue menyadari, betapa pentingnya pelajaran Geografi. Di undangan Iken tertulis KOTA TANGERANG, dan posisi gue di TANGERANG SELATAN. Gak usah tanya perasaan gue sama anbel saat itu. Diem, mikir keras, lemes. Dan lebih lemes setelah cek google maps ternyata jauh banget kota tangerang dari tangerang selatan.

Dan moment seperti itu adalah moment seharusnya Pintu Ke Mana Aja ada.

Udah hampir jam 3 sore, yang berarti itu udah 2 jam perjalanan gue. Akhirnya, kita memutuskan untuk tetap ke nikahan Iken. Dan kebegoan kembali lagi. Entah kenapa, rute yang kita ambil adalah ke arah jalanan yang rusak parah (okeh, ternyata itu jalanan truk, di mana lubang jalanan kayak bekas berantemnya Power Rager melawan anak buah Rita Repulsa) dan jalanan itu menggiring kita masuk ke dalam Lippo Karawaci. Komplek elite yang bikin kita berasa kayak di negeri alien. Smua jalanan berasa sama, dan kita cuma muter-muter ga jelas di sana.

Setelah nanya-nanya orang mule gak mempan, maka kita gunakan bantuan lainnya: Nelpon temen. Hasilnya? "YA AMPUN. BAHKAN DI JAKARTA LO SAMA ANBEL MASIH NYASAR?? LO NGAPAIN KE TANGERANG MALAH SAMPE UPH??? HAHAHAHA".
Begitulah hidup.

Jam 5, akhirnya gue dan anbel bisa duduk manis di sebuah McD di kota tangerang. KOTA TANGERANG. Setelah hampir 5 jam nyasar, dan akhirnya sampe KOTA TANGERANG, percayalah, rasa laper mengalahkan segalanya.

Jam setengah 6 sore sampelah kita di rumah Iken, tempat acara nikahan, dan..... acara udah selese, kursi-kursi udah diberesin, bahkan mempelai pria udah ganti kaos.Telat? IYA TELAT BANGET. Ini pertama kalinya gue kondangan dengan muka kucel luar biasa setelah terpapar debu jalanan dan perdebuan dari truk.

"Ya Allah Lala, Anbeeeell, kalian nyasar di mana? Kirain gak dateng", pekik si Iken dari rumah.

Gue dan Anbel cuma bisa nyengir kuda. Drama luar biasa banget buat sampe Tangerang.

Dan pulangnya, ternyata tinggal lurus doang ke arah Grogol. Oh men banget lah. Ternyata dari awal kita udah salah ambil jalan.

Sejak itu, kedodolan gue nyasar bukannya sembuh, masih aja peristiwa nyasar lainnya. Yang paling epic sih, gue nyasar ke Arion Mall yang udah sedeket itu dari rumah.

Iya, kayaknya emang gue harus ikutan pramuka, rajin-rajin ikutan mencari jejak biar gue tau cara-cara bertahan kalo nyasar ato baca-baca tanda alam ke arah tujuan kita.

Senin, 29 Desember 2014

Bersyukur, La, Bersyukurlah

"Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu meninginkari (nikmat)Ku" (QS 2:152)

Ada yang selalu terlewat dari manusia. Mereka menginginkan banyak hal, segala hal yang diinginkan selalu ada, mengejar semuanya mati-matian. Lalu ketika semua tidak berjalan sesuai rencana, para manusia ini penuh dengan kekecewaan, mencari alasan untuk mengumpat, bahkan menyalahkan pihak lain. Ah, manusia.

Aku pun begitu.

Beberapa kali aku dengar para manusia ini berkeluh banyak. Mengeluhkan jalanan yang macet, kereta yang lama datang, pekerjaan yang tidak lancar, gaji yang kecil, lembur, dan banyak sekali. Mungkin, kalau berbagai keluhan itu disatukan, aku bisa membuatnya menjadi sebuah buku yang tebalnya mengalahkan ensiklopedia.

Aku pun begitu.

Aku banyak mengeluh. Soal pekerjaan yang aku ambil padahal jauh dari harapanku. Aku banyak mengeluh soal aku yang menandatangani kontrak kerja untuk di bidang yang tak terpikirkan ini dengan status yang tak jelas.

Aku banyak mengeluh. Soal hal-hal yang kusukai tak lagi bisa aku lakukan dengan rutin. Soal mimpiku yang tertunda.

Aku banyak mengeluh, hingga aku sendiri capek dengan keluhanku.

Sampai suatu hari, Mbah Putri datang ke tempatku. Mbah Putri ini bukan ibu kandung dari Mamaku, tapi Mbah Putri ini adalah kakak dari ibu kandung Mamaku. Ibu kandung Mamaku sendiri sudah lama meninggal sejak Mama kecil.

Mbah Putri tiba-tiba menangis. Dia diam, tapi aku tahu, dari matanya meleleh air ke pipinya. Dia menatap aku dalam, sambil bilang "Nok, bersyukur nok, bersyukur banyak-banyak ke Gusti Allah. Kamu bisa di sini, tempat tinggal yang cukup, kerjaan, bersyukur, nok, bersyukur ya Nok."

Tau rasanya? Kayak ditampar.

Banyak berkeluh soal hal-hal yang gak sesuai hati, dan tiba-tiba Mbah Putri bilang begitu. Kalimat Mbah Putri langsung bikin aku betapa kecil aku di hadapan Allah. Betapa banyak yang aku minta, dan betapa banyak yang Allah beri, dan aku masih mengeluh.

Allah beri aku pekerjaan, dan aku mengeluh, padahal jauh di luar sana banyak orang yang ingin bekerja di posisi aku. Bersyukur banyak-banyak.

Mungkin memang yang Allah kasih tidak tepat sesuai dengan yang kita mau. Tapi yakinlah itu yang terbaik untuk kita. Mungkin memang yang Allah kasih tidak tepat sesuai dengan yang kita mau. Tapi yakinlah, Allah ingin kita berusaha dan pada saatnya nanti, Allah akan berikan semuanya.

Bersyukurlah banyak-banyak. Bersyukurlah banyak-banyak ke Gusti Allah.

Senin, 03 November 2014

Kejutan dari Pasar Santa

Sabtu kemarin, sebuah pesan masuk ke dalam handphoneku. Dari seorang teman yang mengajak untuk ke Pasar Santa malam itu. "Mau ada relaunching Pasar Santa, La. Gue kerja sih, mentri mau ninjau ke situ. Tapi lo ikut aja yuk, sekalian main", tulis temanku yang memang seorang humas di Kementrian.

Maka, jam 18.30 sampailah aku seorang diri di depan Pasar Santa. Pasar yang terletak di jalan Cipaku ini cukup gelap dari luar, cahaya dari pedagang kaki lima dan toko di depan pasar lah yang membuat Pasar ini sedikit terang.

Sedikit bingung, aku melangkah masuk ke halaman pasar mencari pintu masuknya. Maklum, karena sudah malam banyak toko yang tutup. Meski begitu, halaman pasar ini dipenuhi beberapa mobil yang parkir. Dua buah karangan bunga ucapan selamat menjadi tanda buatku kalau di situlah letak pintu masuknya. Benar saja, cahaya yang terang dari lampu pasar dan beberapa toko yang masih buka menandakan kalau pasar ini belum benar-benar tutup.

Aku menaiki tangga memasuki pasar. Sama seperti pasar umumnya, jejeran kios khas pasar seperti toko emas dan toko jam beberapa masih buka. Yang sedikit berbeda bagiku adalah papan penunjuk yang bertuliskan foodcourt dengan panah menunjuk ke atas di depan sebuah tangga.

Ada foodcourt di pasar. Daripada aku kebingungan menunggu temanku yang belum kunjung datang, akhirnya aku memutuskan untuk naik ke foodcourt. Pegangan tangga ditutup dengan koran dan di anak tangga terdapat hiasan haloween sepert tangan, kemenyan, hingga cat merah yang dibuat seolah-olah darah.

Dan ketika benar-benar sampai di foodcourt yang dimaksud, akhirnya aku tahu kenapa temanku itu semangat mengajakku ke Pasar Santa.

Lantai atas Pasar Santa ini sangat jauh berbeda dari pasar-pasar tradisional yang sering kita datangi. Bagian atas pasar ini disulap menjadi sebuah tempat nongkrong khas anak muda. Tidak ada bau amis, bau daging, atau beberapa sayuran yang terjatuh ke lantai yang biasa ada di pasar tradisional.

Kios-kios pedangang di lantai atas Pasar Santa ini disulap menjadi kios yang penuh kreatif dan berwarna dari si pemilik kios. Yang dijual pun bukan sayuran atau daging mentah, tapi aneka makan siap santap, pakaian, kopi, hingga piringan hitam. Semua khas anak muda.

Lihat saja kios Ladies Who Bake yang menyulap kios kecil pasar ini menjadi menarik. Di satu sisi kios ditutup dengan kaca dan di sisi satu lagi diberi pintu kaca serta kaca bertulis Ladies Who Bake. Di dalamnya ada meja dan kursi tempat untuk menikmati kue yang di jual. Yang menari perhatian adalah bagian atas di luar kios ini yang diberi hiasan papan panjang warna warni segitiga membentuk atap.

Atau bisa juga menilik kios "tuk". Salah satu dindingnya ditutup dengan kayu dan bertuliskan nama brand mereka. Sisi lainnya di cat dengan warna putih dan merah yang membentuk gelombang. Dan digantungkan pula rak kawat yang memajang aneka hasil kreativitas mereka.

Adapula kios yang lebih simple. Post, kios ini menata dengan rapi buku-buku dalam rak dan di atas meja. Dengan hiasan manis di atas rak, kios ini mampu menarik perhatian pengunjung untuk mampir dan berlama-lama mencari buku di sini.

Adapula yang membuat komik pop art di dinding dengan warna-warna vintage. Atau memajang aneka kata-kata inspiratif dalam pigura di dindingnya. Semua khas anak muda.

Tak hanya kios yang penuh dengan semangat anak muda, para pengunjungnya pun didominasi para muda mudi. Lengkap dengan dandanan hits dan pakaian ala anak gaul yang biasa kita lihat di mall ternama, para muda mudi ini tak ragu untuk menghabiskan malam di sini.

Meski tanpa AC dan jauh dari kata mewah ala mall atau club, muda mudi ini masih tetap bersemangat untuk menjelajah setiap sudut Pasar Santa yang kini telah jauh berubah menjadi lebih modern.



Senin, 18 Agustus 2014

Happy 25!

Yes, I'm officially 25 now. Jangan tanya rasanya. Karena jawabannya super bahagia. Iya bahagia, karena Allah kasih umur panjang. Aamiin.

Meski ini ulang taun kesekian jauh dari rumah, but it's okay. Ada teman-teman yang datang ke rumah dan bikin syukuran kecil. Sebenernya lebih ke ngumpul-ngumpul sih gegara jarang ngumpul. Dengan anak-anak yang itu lagi itu lagi kalo ngumpul di rumah aku, ada sedikit beda lah ya dibanding ngumpul ulang taun aku taun kemarin. Bedanya, sekarang Iken udah jadi istri orang, dan Anbel udah jadi PNS. Gw sama diana? Masih aja sama. Makanya gak heran kalo si Iken berdoa khusus buat gue dan diana biar ga sama kayak taun kemarin mulu.

Banyak doa yang gue dapet via ketemu langsung, ato medsos, ato telpon, ato sms. Dan semoga semuanya bisa segera terwujud. Gue sendiri pun akhirnya membuat target baru untuk umur 25 ini. Apa? Salah satunya adalah gue harus lebih banyak travelling yang artinya gue harus save money lebih banyak. Dan hal lainnya, gue harus bisa ngatur keuangan gue dengan sangat-sangat-sangat baik. Dan untuk bagian paling menyenangkannya, gue berencana ikutan les tari tradisional bareng Anbel.

Kenapa harus tari tradisional? Kenapa harus sama Anbel? hahah.. Ini adalah cara gue dan Anbel untuk bikin badan lebih oke dengan cara yang fun. Dan Anbel adalah temen yang sangat-sangat oke untuk ide-ide random super fun macem gini. Hihihi..

Well, di umur 25 ini gue ngerasa bersyukur banget punya keluarga yang sangaaaaat menyenangkan. Papa yang hobi becanda tapi bener-bener bisa ngebuat gue untuk ngelihat segala hal dari banyak sisi. Intinya kalo bingung mau mutusin suatu pilihan, papa jagoan banget bantu gue untuk ngenalin mana yang gue butuh dan mana yang gue mau. Mama yang enak banget buat tempat cerita panjang lebar sampe masak bareng. Lia yang randomnya lebih ngaco dari gue tapi sama ini anak apa aja bisa dijadiin bahan ketawaan. Dan si Upi, aduh ini anak paling bisa banget bikin orang ngakak sampe sakit perut dari ceplosannya sampe kelakuannya.

Dan alhamdulillah gue punya temen-temen yang oke, bisa diajak ngobrol serius, main, becandaan, curhat, sampe nyampah gak jelas. Duh banyak, ada Anbel, Bertha, Vian, Diana, Iken, Mail, Dina, ah banyak deh pokoknya banyak kalo disebutin. How lucky I am to have them in my life.

And thanks God I have an amazing life. Kuliah di kampus yang seenak jidat bajunya dengan tugas yang bikin ketemu banyak orang, sampe 2 hari 2 malem gak tidur demi tugas. Jatuh bangun kerja sambil bikin skripsi yang mending kantor dan tempat penelitian satu kota, ini beda kota. Tapi tetep aja pake main-main hahah.. Stress mule usaha sampe nyari pasar yang cocok. Dan akhirnya sekarang kerja kantoran yang kadang masih aja kangen buat bikin tulisan kayak dulu.

"Gue masih suka gak abis pikir sama lo, La. Lo tuh jago masak, jago bikin kerajinan detail kayak rajutan, kenapa sih lo malah milih kerja kantoran? Gue kadang suka sayang sama kemampuan lo itu La. Kenapa gak lo lanjutin aja toko kue lo? Ato kenapa gak lo buka toko craft hasil karya lo? Mending lo wirausaha deh la yang jam kerjanya fleksibel. Ato gak, jadi wartawan lagi", kata Iken, yang kesekian kalinya. Iya, YANG KESEKIAN KALI.

Tetep, gue masih belum bisa ngejawab pertanyaan iken dengan alasan logis yang kuat. ahahaa.. Dan someday, I will try to open my crafty shop, by myself. I will.

Well, so happy 25 to me. Mari segera wujudkan mimpi-mimpi. Happy birthday, La!

Senin, 02 Desember 2013

Dinamis

Seberapa sering kamu denger kalimat "Manusia itu makhluk dinamis. Dia selalu berubah dan nggak statis"? Dan seberapa dalam kamu memahami kalimat itu? Saya sendiri memahami kalimat itu setelah saya sendiri yang merasakan hal ini.

Liburan weekend kemarin sempet membuat saya kaget. Banget. Dan berpikir, saya terlalu naif menganggap semua teman saya masih sama seperti terakhir saya bertemu mereka. Karena mereka dinamis. Mereka berubah, bertemu dengan orang-orang, kemudian menerima dan menolak hal-hal dari banyak orang, lalu semua itu membentuk teman-teman saya menjadi sosok baru. Saya aja yang masih naif. Paling nggak sampai hari di mana saya bertemu mereka, weekend kemarin.

Bukan, bukan, saya bukan mau cerita hal apa yang membuat saya shock bertemu teman-teman saya weekend kemarin. Saya hanya mau menuangkan pikiran saya aja soal manusia yang bersifat dinamis itu. Paling nggak, sekarang saya mulai sedikit memikirkan kalimat itu bukan hanya sekedar mengucapkan kalimat itu atau membacanya dari buku-buku.

Menurut saya, manusia sebagai makhluk dinamis itu benar adanya. Kenapa? Karena manusia adalah makhluk sosial. Manusia gak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Percaya deh, seberapa egoisnya, seberapa sombongnya orang, dia pasti butuh orang lain untuk hidup. Simpelnya, kayak saya ini. Kalo kata ibu saya, saya kelewat cuek sama orang, tapi bagaimana pun juga saya butuh orang lain untuk ingetin saya jangan terlalu cuek. Iya, saya butuh ibu saya.

Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, entah itu komunikasi langsung atau tak langsung, itu pasti memberikan pengaruh ke kita. Intensitas kita dalam bertemu dan berkomunikasi dengan orang ikut mempengaruhi perubahan dalam diri kita. Cara orang lain berbicara atau memperlakukan kita, sedikit banyak juga ikut mempengaruhi cara kita bicara. Atau bahkan ketika kita ngobrol dan bertukar pendapat dengan orang, pikiran orang lain sedikit banyak pun ikut berpengaruh dalam cara berpikir kita.

Inilah yang saya bilang perubahan dalam diri seseorang dipengaruhi oleh komunikasi seseorang. Well, saya gak akan ngejelasin soal komunikasi, karena itu akan sama aja kayak kuliah dulu.

Jadi ketika saya mulai sedikit shock dengan perubahan drastis teman saya saat itu, saya sadar kalau selama jeda waktu kami jarang pergi atau ngumpul bersama, dia bertemu banyak orang. Dia bertemu dengan berbagai macam orang yang beraneka macam, dan itulah yang akhirnya berada di proses "penerimaan" dan "penolakan" dari orang-orang di sekitarnya.

Dan ketika saya bertemu dengan teman saya, proses "penerimaan" dan "penolakan" itu pun ada dalam diri saya. Saya bisa menerima atau menolak sikap baru teman saya. Keputusan untuk menerima dan menolak itu balik lagi ke diri masing-masing, kalau menurut saya sih keputusan itu berdasarkan sesuai atau tidaknya dengan prinsip dan tujuan dalam diri kita masing-masing.

Ketika kita memutuskan untuk menerima hal baru dari orang-orang di sekitar kita, maka tidak akan ada masalah dalam komunikasi. Respon yang ada adalah tindakan positif karena kita menerima, setuju, dan bisa jadi kita akan mengikuti hal baru yang kita dapat dari orang lain.

Lain halnya jika menolak hal baru yang datang ke kita. Misal, orang di sekitar kita menyukai musik beat kencang, dan setiap hari kita mendengar musik itu. Respon yang terjadi adalah kita menjadi suka atau kita tetap bertahan untuk menolak. Jika menolak, berarti akan ada konflik dalam komunikasi (bukan konflik berarti lo ribut ya), di mana kita tidak menerima hal baru tersebut. Jika diatasi dengan baik maka semua akan baik-baik saja. Lalu kalau gak baik-baik gimana? Bisa jadi kita beneran ribut sama teman kita, atau bahkan kita yang akan meninggalkan teman-teman kita.

Kalau dalam soal saya dan sikap baru teman saya, adalah saya menolak sikap dan pola pikir teman saya ini, tapi saya berusaha mengatasi konflik komunikasi yang ada. Konflik komunikasi yang ada adalah saya tidak sepakat dengan tindakan yang diambil oleh teman saya, saya tidak sepakat dengan sikap dan pola pikirnya. Tapi,saya berusaha untuk tetap menjaga hubungan baik dengan teman saya ini. Well, yang saya lakukan adalah saya menunjukkan bahwa diri saya tidak menyukai dengan pola pikir dia, saya mengatakannya kepada teman saya, tapi saya tetap menjadi temannya. Ketika dia mengeluarkan pola pikirnya yang tidak sepaham dengan saya atau sikap yang tidak sesuai dengan visi saya, maka saya akan berusaha menolak dengan alasan yang jelas. 

Well, sekali lagi, people do changes. Tinggal kitanya aja gimana menyikapi setiap perubahan-perubahan itu. Gimana kita menyaring itu semua.